MAPLE UNTUL KALKULUS
1.
Fungsi
Komposisi
Syntak yang digunakan adalah (f@g)(x);
.
f , g : sebarang fungsi
x : variable
Contoh:
[> f:=x^2+5;
[> g:=2*x^3+2*x;
[> (f@g)(x);
Perhatikan, hati-hati membedakan tanda
perkalian x dengan variabel x.
2.
Menggambar
Grafik Fungsi.
a.
Satu
fungsi dalam satu sumbu koordinat XOY.
Syntak yang digunakan adalah plot(
f(x) , x = a..b , y = c..d , color = warna , style=
style);
f(x) : fungsi yang akan dibuat grafiknya.
x : variabel
a..b : range sumbu X
c..d : range sumbu Y *
color : warna grafik, dalam bahasa inggris *
style : style grafik, ada 3 macam, point (titik), line
(garis), dan patch ( ). *
Bagian yang bertanda star ( * ) bersifat
opsional, jadi boleh tidak ditambahkan. Bahkan adanya penambahan perintah range
Y bisa mengakibatkan Maple tidak mengenali perintah tersebut. Inilah kelemahan
Maple. Kelemahan Maple adalah tidak stabil dan manajemen memorinya kurang
bagus, sehingga terkadang menghasilkan hasil komputasi yang salah atau bahkan
tidak mampu menyelesaikannya.
Contoh:
1. Gambarlah grafik fungsi untuk pada
interval [-2,3]
> plot(x^3+2,x=-2..3);
> plot(x^3+2,x=-2..3,y=-8..30,color=blue,style=point);
Apabila
diinginkan untuk ditambahkan option pada perintah plot, maka berikut ini
beberapa perintah option yang sering digunakan.
1.
Color = warna.
Perintah ini digunakan untuk memberi warna grafik.
Beberapa warna yang dapat dipilih antara lain: Aquamarine,
black, blue,
navy, coral, cyan, brown, gold, green, gray,
grey, khaki, magenta, maroon,
orange, pink, plum, red,
sienna, tan, turquoise, white, violet,
wheat, yellow.
Contoh : [> Plot (3
*x^2-8,x = -5.5, color = blue) ;
2.
Filled = true, false
Option ini untuk memberi warna pada daerah antara
kurva grafik dengan sumbu x. Nilai dariparameter filled dapat diberi true atau
false. Apabila bernilai true maka daerah antara kurvadengan sumbu x diberi
warna, sedangkan apabila bernilai false maka daerahnya tidak diberi warna.
3.
Labels = [string1,
string2]
Perintah ini digunakan untuk memberi nama label pada
sumbu x dan y . Parameter string1 danstring 2 pada perintah
dapat diganti dengan suatu kata (diapit dengan tanda petik dua(").
Misalnya untuk nama sumbu-x nya diberi nama dengan "nilai x" dan
sumbu-y nya dengan "nilai y" maka
perintahnya
Labels
= ["nilai x", "nilai y"]
4.
Legend = string.
Suatu grafik dapat diberi keterangan berupa legenda
untuk menjelaskan makna grafik tersebut.Parameter string pada perintah diganti
dengan keterangan yang menjelaskan makna suatugrafik.Sebagai contoh misalkan
diberikan suatu grafik fungsi sinus dan selanjutnya akan dibuatketerangan
legenda pada grafik, maka dapat ditambahkan perintah legend = "Grafik
Sinus".
5.
Linestyle = jenis garis.
Perintah linestyle digunakan untuk memilih bentuk
garis yang membentuk kurva grafik.Beberapa pilihan bentuk garis yang dapat
digunakan antara lain:
a.
SOLID (berbentuk garisnya utuh).
b.
DOT (berbentuk titik-titik).
c.
DASH (berbentuk garis putus-putus).
d.
DASHDOT (berbentuk gabungan garis putus-putus dan
titik).
6.
Style = S.
Perintah ini digunakan untuk mengatur tampilan grafik
apakah disajikan dalam bentuk titik-titik terhubung ataukah tidak terhubung.
Nilai S dapat diganti dengan LINE untuk mendapatkangrafik dengan titik
terhubung, atau POINT untuk grafik dengan titik tidak terhubung.
Secara default, style dalam Maple adalah LINE.7.
7.
Symbol = jenis simbol.
Option ini digunakan untuk menentukan bentuk titik
pada suatu grafik. Option ini akan terlihatefeknya apabila grafik fungsinya
dibuat dari sekumpulan titiktitik yang tidak kontinyu. Beberapa jenis simbol
yang dapat dipilih antara lain BOX, CROSS, CIRCLE, POINT, dan DIAMOND.
8.
title=string.
Perintah title digunakan untuk memberi judul grafik
yang akan tampak di bagian atas grafik,dengan nilai string adalah judul yang
ingin dituliskan dalam bentuk string.
9.
thickness=n.
Tingkat ketebalan garis suatu grafik fungsi dapat
ditentukan dengan option ini. Nilai n dapatdiisi dengan bilangan antara 0 s/d
15. Semakin besar nilai n, makasemakin tebal garisnya.
10. view =
[xmin..xmax, ymin..ymax].
Perintah view dapat digunakan untuk mengatur koordinat-koordinat
maksimum dan minimum yang ditampilkan pada grafik. Nilai-nilai xmin, xmax, ymin
dan ymax diganti dengan nilai-nilai yang diinginkan. Selain option yang telah
disebutkan tersebut, masih banyak option lain yang dapat digunakan.
b.
Lebih
dari satu fungsi dalam satu sumbu koordinat XOY.
Syntak yang digunakan adalah plot(
[f 1(x), f2(x), ... ] , x = a..b , y = c..d , color = [warna1,warna2,
... ] , style=[ style1, style2, ... ] );
f1(x), f2(x), ... : fungsi pertama,
fungsi kedua, dst...
Contoh:
1. Butlah grafik fungsi untuk , dan pada
interval [-1,3]. Warna fungsi pertama adalah biru dengan style garis, warna
fungsi ke dua merah dengan style titik, dan fungsi ke tiga berwarna hijau
dengan style patch.
> f1(x):=x^2-3; f2(x):=2*x+3;
f3(x):=x^3+1;
> plot([f1(x),f2(x),f3(x)],x=-1..3,color=[blue,red,green],style=[line,point,patch]);
3. Limit.
Syntak yang digunakan adalah Limit(
f(x) , x=a , arah ); dan limit( f(x) , x=a , arah );
f : formula yang akan dicari limitnya
x : variabel
a : titik limit, infinity untuk dan -infinity
untuk
arah : arah limit, left (kiri), right
(kanan), real, dan complex. Bersifat opsional (pilihan), jadi
boleh tidak dituliskan pada baris perintah.
Contoh:
1. Carilah limit kiri dari untuk
[> Limit(1/x,x=0,left) =
limit(1/x,x=0,left);
2. Carilah limit dari untuk
[> f(t):=(2*t^3+2*t+7)/(5*t^3+3*t^2+t);
[> Limit(f(t),t=infinity) =
limit(f(t),t=infinity);
4.
Fungsi
Kontinu.
a.
Uji
kontinuitas.
Untuk mengetahui apakah suatu fungsi
kontinu atau tidak, Maple menyediakan fasilitas iscont. Ada 3 macam, yaitu:
iscont( f(x), x=a..b); tidak ditentukan
jenis intervalnya
iscont( f(x), x=a..b,’open’); untuk interval terbuka
(a,b)
iscont( f(x), x=a..b,’closed’); untuk interval tertutup (a,b)
Output dari Maple adalah ‘true’ jika
kontinu, dan ‘false’ jika tidak kontinu.
Contoh:
[> iscont( 1/x, x=1..2 );
[> iscont( 1/x, x=-1..1 );
[> iscont( 1/x, x=0..1 );
[> iscont( 1/x, x=0..1, 'closed' );
[> iscont( 1/(x+a), x=0..1);
Output ‘Fail’ menunjukkan bahwa uji
kontinuitas tidak bisa dijalankan karena fungsi yang diberikan tidak ‘fixed’
atau tidak diberikan secara pasti. Dalam contoh di atas, nilai a tidak
diberikan, sedangkan nilai a menentukan hasilnya, kontinu atau
tidak.
b. Mencari titik-titik diskontinu.
Jika ternyata uji kontinuitas
menghasilkan jawaban ‘False’, tentu bagian yang menarik adalah untuk mengetahui
dimana titik-titik diskontinunya. Syntak yang digunakan adalah discont( f, x
);.
Contoh:
[> discont(1/x,x);
[> discont((x+1)/(1-x^2),x);
5.
Turunan
a.
Turunan
Eksplisit
Syntak yang digunakan adalah Diff
( f(x) , x ); digunakan untuk membentuk turunan dari f(x)
terhadap x.
Disini, turunan tergantung fungsinya,
jika fungsinya adalah fungsi x maka turunannya juga terhadap x,
demikian pula jika fungsinya adalah fungsi t maka turunannya juga
terhadap t.
Contoh:
Akan dicari turunan dari dan
[> Diff(3*x^2+2*x,x);
membentuk turunan
[> diff(3*x^2+2*x,x); mencari
tutrunannya
[> Diff(sqrt(u^2+1),u);
[> diff(sqrt(u^2+1),u);
Jika salah memasukkan parameter maka
hasilnya juga akan salah. Contoh:
[> Diff(x^2,t);
[> diff(x^2,t);
akan dianggap sebagai konstanta, sehingga
turunannya adalah 0.
b. Turunan Implisit.
Syntak yang digunakan adalah implicitdiff(
f, y , x ); .
f : fungsi implisit
y, x : variabel
Perintah diatas digunakan untuk mencari ,
sehingga urutan penulisan adalah y dahulu, baru kemudian x.
Jika akan dicari , tentu saja urutan
penulisan harus dibalik, sehingga menjadi implicitdiff( f,
x , y ); .
Perhatikan, dalam hal ini tidak ada
perintah Implicitdiff (diawali dengan huruf besar).
Contoh:
1. Carilah dan dari fungsi
implicit xy2 + xy = 10.
[> F:=x*y^2+x*y=10; (membentuk
fungsi implisit)
[> implicitdiff(F,y,x); (mencari
)
[> implicitdiff(F,x,y); (mencari
)
2. Carilah turunan implisit dari fungsi
implicit y + cos( xy2) + 3x = 4.
[> g:=y+cos(x*y^2)+3*x=4; (membentuk
fungsi implisit
[> implicitdiff(g,y,x); (mencari
)
[> implicitdiff(g,x,y); (mencari
)
3. Carilah dari fungsi implisit
[> H:=y^2/x^3-1=y^(3/2);
[> implicitdiff(H,y,x);
6. Nilai Ekstrim
a.
Nilai
Maksimum Fungsi
Sintak: maximize(expr, syarat);
Contoh:
1. Carilah nilai maksimum fungsi y
= 3x3 – 2x2 – 3 pada interval [0,5].
[> maximize(3*x^3-2*x^2-3, x=0..5);
Jika
ingin diketahui lokasi titik maksimum, maka pada baris perintah tambahkan
perintah ‘location’.
[> maximize(3*x^3-2*x^2-3, x=0..5,
location);
Jadi, titik maksimum fungsi y = 3x3
– 2x2 – 3 pada interval [0,5] adalah (x,y)=(5,322).
b. Nilai Minimum Fungsi
Sintak minimize(expr, syarat);
Contoh:
Carilah nilai mimimum dan titik minimum
fungsi y = x2 + cos x, pada interval [0,3]
[> minimize(x^2 + cos(x), x=0..3);
[> minimize(x^2 + cos(x), x=0..3,location);
Untuk syarat kadang bisa dihilangkan.
Contoh :
[> minimize(x^2-14,location);
[> maximize(x^4+x^3-x-5,location);
Sehingga akan
dilakukan penghitungan pada interval (-∞,∞).
BEKERJA DENGAN PAKET
BEKERJA DENGAN PAKET
Maple sudah
menyediakan bayak paket (packages) yang bisa digunakan untuk membantu
komputasi kita, karena dialamnya sudah disediakan function atau perintah
yang bisa langsung digunakan. Satu paket yang ditujukan untuk kalkulus adalah
paket student. Secara umum, untuk memanggil paket, digunakan perintah with(nama_paket);.
> with(student);
4.1. Gradien garis.
Untuk mencari gradient atau kemiringan
suatu garis, Maple menyediakan perintah dengan syntax slope( persm , y, x);
persm : persamaan
y, x : variabel
Urutan y dan x menentukan
bagaimana fungsi tersebut dilihat.
slope( persm , y , x );
y = f(x)
slope( persm , x , y );
x = g(y)
Contoh:
Diberikan persaman fungsi 2y + 4 =
x – 3.
[> slope(2*y+4 = x-3, x, y);
[> slope(2*y+4 = x-3, y, x);
4.2. Garis Singgung.
Untuk melihat garis singgung suatu kurva
pada suatu titik, digunakan perintah showtangent (f(x), x = a);.
f(x) : fungsi
x : variabel
a : titik singgung
Contoh:
[> showtangent(x^2,x=2);
[> showtangent(x^3+x+7,x=6);
4.3. Titik Potong Kurva.
Syntak :
intercept(persm);
intercept(persm1, persm2, {x, y});
persm : persamaan
persm1, persm2 : persamaan1, persamaan2
x,y : variabel
Jika digunakan perintah yang pertama,
secara default Maple akan menghitung titik potong pada sumbu Y, artinya dengan
memasukkan nilai x=0.
Contoh:
[> intercept(y=x^2-4);
Hasil di atas akan sama dengan hasil
berikut ini.
[> intercept(y=x^2-4,x=0);
Namun jika sekarang variabel y yang
diberi nilai, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
[> intercept(y=x^2-4,y=0);
Jika x = 3, outpunya adalah
[> intercept(y=x^2-4,x=3);
atau sama saja dicari nilai y saat x = 3.
Perintah yang ke dua digunakan untuk
mencari titik potong dua kurva.
Contoh:
1. Carilah titik potong kurva y =
sin x dan y = cos x
[> intercept(y=sin(x),y=cos(x),{x,y});
2. Carilah titik potong kurva antara y
= x3 + x dengan y = x
[> intercept(y=x^3,y=x,{x,y});
Hati-hati menggunakan perintah yang
termasuk dalam paket. Beberapa perintah yang termuat dalam paket bisa digunakan
tanpa memanggil paketnya terlebih dahulu, namun beberapa perintah yang lain
mengharuskan untuk memanggil paketnya terlebih dahulu. Untuk perintah slope,
showtangent, dan intercept, paket student harus sudah dipanggil
sebelumnya. Pemanggilan paket cukup dilakukan satu kali, pada Maple versi 7
selama belum restart maka paketnya akan selalu siap. Jika kita melakukan
restart maka harus dilakukan pemanggilan paket lagi.
LEBIH JAUH DENGAN MAPLE
5.1 Metode Pemecahan Masalah.
Akan dicari turunan dari , terhadap x.
Permasalahan ini jika diselesaikan dalam Maple bisa kita tuliskan sebagai
berikut.
[> Diff((a*x+b)/sqrt(a*x^2+b*x+c),x);
Perintah diatas adalah untuk
mendefinisikan permasalahan. Kemudian kita cari penyelesaiannya.
[> diff((a*x+b)/sqrt(a*x^2+b*x+c),x);
Pada bagian f(x) kita harus
menuliskan formula yang begitu panjang. Dengan semakin panjangnya formula maka
kita harus lebih teliti menuliskan formula agar permasalahan yang dibentuk
sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan demikian memperbesar kemungkinan bagi
kita untuk melakukan kesalahan mendefinisikan permasalahan.
Salah satu cara yang ampuh untuk
memperkecil kesalahan ini adalah dengan memecah permasalahan, yaitu kita
mendefinisikan satu permasalahan menjadi beberapa tahap identifikasi.
Tahap
1. Pembentukan f(x), (ingat.. gunakan tanda := )
[> f(x):=(a*x+b)/sqrt(a*x^2+b*x+c);
Tahap 2. Pendefinisian permasalahan.
Karena kita sudah membentuk f(x), maka untuk selanjutnya kita
tinggal memanggil namanya saja.
[> Diff(f(x),x);
Tahap 3. Menyelesaikan masalah.
[> diff(f(x),x);
Dalam hal ini, f(x)
hanyalah sebuah variabel yang tentu saja namanya bisa kita ganti menurut
keinginan kita, misalnya diganti dengan y, atau g(t)
jika fungsinya didalam t.
5.2.
Menyatukan Permasalahan dengan Penyelesaian.
Sebelumnya kita selalu mendefinisikan
permasalahan, setelah itu baru kita cari penyelesaiannya dalam baris perintah
yang berbeda. Tentunya kita ingin agar hasil komputasi di Maple mirip seperti
pekerjaan manual kita. Misalnya suatu permasalahan kemudian kita ingin di
sebelah kanan adalah langsung penyelesaiannya dengan diawali tanda sama
dengan ( = ). Hal ini bisa kita lakukan di Maple, yaitu setelah kita
definisikan permasalahan, berikutnya tanpa harus ganti baris perintah, langsung
kita tuliskan perintah untuk mencari hasilnya dengan dipisahkan dengan tanda sama
dengan ( = ).
Contoh:
Akan dicari turunan dari . Untuk
definisi, kita gunakan Diff dan untuk mencari turunnanya kita gunakan diff.
[> Diff(2*x^4+3*x+7,x) =
diff(2*x^4+3*x+7,x);
Mengapa tidak kita gunakan tanda titik
dua sama dengan ? Ingat, tanda titik dua sama dengan digunakan untuk
memberi nilai suatu variabel, jadi sebelah kiri adalah sebuah variabel.
Sedangkan pada bagian ini, sebelah kiri adalah sebuah operasi Maple juga. Jadi
ada dua buah operasi Maple, sehingga tidak boleh kita gunakan tanda titik
dua sama dengan ( := ).
CONTOH
Notasi Sigma
Cara
Menulis pada maple
>Sum(k+1,k=1…n);
Cara
menghitung dengan maple
>sum(k+1,k=1…n);
+ -
Sehingga
>Sum(k+1,k=1…n)=sum(k+1,k=1…n);
+ -
LUAS
DAERAH DI BAWAH KURVA
Problem
Diketahui
grafik fungsi y= dalam interval [0,2]
Ditanyakan
luas daerah di bawah kurva
Solution
Menggambar
Poligon Luar dan Dalam
>with(student):
>leftbox(x^2,x=0..2,15);
>rightbox(x^2,x=0..2,15);
Menghitung
Jumlah Luas Poligon
>leftsum(x^2,x=0..2,15);
()
>evalf(%);
2.405925925
>rightsum(x^2,x=0..2,15);
()
>evalf(%);
2.939259258
Kenapa
hasilnya berbeda???
Bagaimana
luas polygon dalam dan luarnya dalam interval [-2,0]???
Poligon
dalam
>rightbox(x^2,x=-2..0,15);
>rightsum(x^2,x=-2..0,15);
(
>evalf(%);
2.405925925
Poligon
Luar
>leftbox(x^2,x=-2..0,15);
>leftsum(x^2,x=-2..0,15);
(
>evalf;
2.939259258
1 comments:
carilah titik diskontinu dari fungsi berikut ini : f(x) = (x^2+3x)/(x+3) f(x) = (x^2- 4)/(x^3-8)
kalau kaya gini penyelesaian nya gmna?
Post a Comment